Sabtu, 16 Juli 2011

PROGRAM SEKOLAH GRATIS BERSAMA LSM GERAKAN MORAL BANGSA INDONESIA(GMBI) DAN YAYASAN AL HIDAYAH JAWA TENGAH

  

LSM GMBI (Gerakan Moral Bangsa Indonesia) bersama Yayasan Al-Hidayah mempunyai program kerja sama yaitu menyekolahkan anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, yatim, piatu, maupun yatim piatu untuk dapat bersekolah secara gratis ( semua biaya ditanggung oleh Yayasan) dengan syarat mau tinggal di panti sosial asuhan anak Al-Hidayah.
sehubungan dengan kegiatan tersebut kami mengharapkan bantuan-bantuan dari berbagai pihak yang mau berbagi dengan anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu ini agar mereka tetap bisa melanjutkan sekolah mereka ke jenjang yang lebih tinggi, sehingga dapat berguna bagi nusa dan bangsa.kami Lsm GERAKAN MORAL BANGSA INDONESIA menjadi mitra rakyat miskin ,yang siaap menjadi jembatan untuk meninggatkan kualitas putra bangsa yang bermoral dan berbudi pekerti luhur.......hub kami sekertariat LSM GERAKAN MORAL BANGSA INDONESIA (GMBI) TLP 024.70187831,024 74054869 ATAU 02470796456.

Senin, 16 Mei 2011

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP DALAM PANDANGAN AL-QUR'AN DAN AS SUNAH

Pendidikan lingkungan telah diajarkan oleh Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Abu Darda' ra. pernah menjelaskan bahwa di tempat belajar yang diasuh oleh Rasulullah SAW telah diajarkan tentang pentingnya bercocok tanam dan menanam pepohonan serta pentingnya usaha mengubah tanah yang tandus menjadi kebun yang subur. Perbuatan tersebut akan mendatangkan pahala yang besar di sisi Allah SWT dan bekerja untuk memakmurkan bumi adalah termasuk ibadah kepada Allah SWT.

Pendidikan lingkungan yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berdasarkan wahyu, sehingga banyak kita jumpai ayat-ayat ilmiah Al-Qur'an dan As Sunnah yang membahas tentang lingkungan. Pesan-pesan Al-Qur'an mengenai lingkungan sangat jelas dan prospektif. Ada beberapa tentang lingkungan dalam Al-Qur'an, antara lain : lingkungan sebagai suatu sistem, tanggung jawab manusia untuk memelihara lingkungan hidup, larangan merusak lingkungan, sumber daya vital dan problematikanya, peringatan mengenai kerusakan lingkungan hidup yang terjadi karena ulah tangan manusia dan pengelolaan yang mengabaikan petunjuk Allah serta solusi pengelolaan lingkungan.

Adapun As-Sunnah lebih banyak menjelaskan lingkungan hidup secara rinci dan detail. Karena Al-Qur'an hanya meletakkan dasar dan prinsipnya secara global, sedangkan As-Sunnah berfungsi menerangkan dan menjelaskannya dalam bentuk hukum-hukum, pengarahan pada hal-hal tertentu dan berbagai penjelasan yang lebih rinci.

1. Lingkungan Sebagai Suatu Sistem
Suatu sistem terdiri atas komponen-komponen yang bekerja secara teratur sebagai suatu kesatuan. Atau seperangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. [3] Lingkungan terdiri atas unsur biotik (manusia, hewan, dan tumbuhan) dan abiotik (udara, air, tanah, iklim dan lainnya). Allah SWT berfirman :

"Dan Kami telah menghamparkan bumi dan menjadikan padanya gunung-gunung dan Kami tumbuhkan padanya segala sesuatu menurut ukuran. Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakannya pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya." (QS. 15 : 19-20)

Hal ini senada dengan pengertian lingkungan hidup, yaitu sistem yang merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup termasuk manusia dan perilakunya yang menentukan perikehidupan serta kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.[4] Atau bisa juga dikatakan sebagai suatu sistem kehidupan dimana terdapat campur tangan manusia terhadap tatanan ekosistem.

2.Pembangunan Lingkungan Hidup
Lingkungan hidup sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan manusia guna memenuhi kebutuhan hidupnya. Allah SWT berfirman :

"Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya, dan makanlah sebagian dari rizki-Nya. Dan hanya kepada-Nya lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan." (QS. 67 : 15)

Akan tetapi, lingkungan hidup sebagai sumber daya mempunyai regenerasi dan asimilasi yang terbatas. Selama eksploitasi atau penggunaannya di bawah batas daya regenerasi atau asimilasi, maka sumber daya terbaharui dapat digunakan secara lestari. Akan tetapi apabila batas itu dilampaui, sumber daya akan mengalami kerusakan dan fungsinya sebagai faktor produksi dan konsumsi atau sarana pelayanan akan mengalami gangguan.

Oleh karena itu, pembangunan lingkungan hidup pada hakekatnya untuk pengubahan lingkungan hidup, yakni mengurangi resiko lingkungan dan atau memperbesar manfaat lingkungan. Sehingga manusia mempunyai tanggung jawab untuk memelihara dan memakmurkan alam sekitarnya. Allah SWT berfirman :

"Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata : "Hai kaumku, sembalah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya. Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) dan lagi memperkenankan (do'a hamba-Nya)." (QS. 11 : 61)

Upaya memelihara dan memakmurkan tersebut bertujuan untuk melestarikan daya dukung lingkungan yang dapat menopang secara berkelanjutan pertumbuhan dan perkembangan yang kita usahakan dalam pembangunan. Walaupun lingkungan berubah, kita usahakan agar tetap pada kondisi yang mampu untuk menopang secara terus-menerus pertumbuhan dan perkembangan, sehingga kelangsungan hidup kita dan anak cucu kita dapat terjamin pada tingkat mutu hidup yang makin baik. Konsep pembangunan ini lebih terkenal dengan pembangunan lingkungan berkelanjutan.

Tujuan tersebut dapat dicapai apabila manusia tidak membuat kerusakan di bumi, sebagaimana firman Allah SWT :
"Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo'alah kepada-Nya dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya Allah amat dekat kepada orang yang berbuat baik." (QS. 7 : 56)

Berkaitan dengan pemeliharaan lingkungan, Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita tentang beberapa hal, diantaranya agar melakukan penghijauan, melestarikan kekayaan hewani dan hayati, dan lain sebagainya.
"Barangsiapa yang memotong pohon Sidrah maka Allah akan meluruskan kepalanya tepat ke dalam neraka." (HR. Abu Daud dalam Sunannya)
"Barangsiapa di antara orang Islam yang menanam tanaman maka hasil tanamannya yang dimakan akan menjadi sedekahnya, dan hasil tanaman yang dicuri akan menjadi sedekah. Dan barangsiapa yang merusak tanamannya, maka akan menjadi sedekahnya sampai hari Kiamat." (HR. Muslim)

"Setiap orang yang membunuh burung pipit atau binatang yang lebih besar dari burung pipit tanpa ada kepentingan yang jelas, dia akan dimintai pertanggungjawabannya oleh Allah." Ditanyakan kepada Nabi : "Wahai Rasulullah, apa kepentingan itu ?" Rasulullah menjawab : "Apabila burung itu disembelih untuk dimakan, dan tidak memotong kepalanya kemudian dilempar begitu saja."

3. Sumber Daya Vital dan Problematikanya
Manusia telah sedikit banyak berhasil mengatur kehidupannya sendiri (birth control maupun death control) dan sekarang dituntut untuk mengupayakan berlangsungnya proses pengaturan yang normal dari alam dan lingkungan agar selalu dalam keseimbangan. Khususnya yang menyangkut lahan (tanah), air dan udara, karena ketiga unsur tersebut merupakan sumber daya yang sangat penting bagi manusia.

Sumber Daya Lahan atau Tanah
Manusia berasal dari tanah dan hidup dari dan di atas tanah. Hubungan antara manusia dan tanah sangat erat. Kelangsungan hidup manusia diantaranya tergantung dari tanah dan sebaliknya, tanahpun memerlukan perlindungan manusia untuk eksistensinya sebagai tanah yang memiliki fungsi.[8] Allah SWT berfirman :

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan bumi, berapakah banyaknya Kami tumbuhkan di bumi itu pelbagai macam tumbuhan-tumbuhan yang baik? Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. Dan kebanyakan mereka tidak Beriman." (QS. 26 : 7-8)
Dengan lahan itu manusia bisa membuat tempat tinggal, bercocok tanam, dan melakukan aktivitas lainnya.

Namun, pemandangan ironis di Indonesia terlihat cukup mencolok diantaranya penebangan hutan untuk ekspor (tanpa diikuti upaya peremajaan yang memadai) dan perluasan kota yang melebar, mencaplok tanah-tanah subur pedesaan. Polis berkembang menjadi metropolis untuk kemudian membengkak menjadi megapolis (beberapa kota besar luluh jadi satu) dan Ecumenopolis (negara kota). Akhirnya salah satu nanti akan menjadi Necropolis (kota mayat)

Penebangan hutan tanpa diikuti peremajaan kembali menyebabkan rusaknya tanah perbukitan sehingga terjadi bencana tanah longsor. Apalagi adanya kebakaran hutan di Indonesia semakin menyebabkan rusaknya ekologi hutan. Padahal keberadaan hutan sangat berguna bagi keseimbangan hidrologik dan klimatologik, termasuk sebagai tempat berlindungannya binatang.

Adanya pembangunan tata ruang yang kurang baik, seperti pembangunan kota dan perumahan, menyebabkan semakin sempitnya lahan pertanian yang subur. Selain itu, juga terjadi kerusakan tingkat kesuburan tanah yang disebabkan pemakaian teknologi kimiawi yang over dosis. Dan bahkan pemakaian pupuk kimiawi tersebut merusak ekosistem pertanian, diantaranya semakin resistensi dan resurjensinya hama dan penyakit tanaman. Sehingga hasil produksi pertanian pun menurun yang akhirnya berdampak pada kehidupan sosial-ekonomi penduduk.

Melihat kenyataan tersebut, mestinya perkara konservasi tanah dan lahan sudah merupakan suatu keharusan, condition sine qua non, demi berlangsungnya kehidupan manusia. Usaha yang dapat dilakukan antara lain reboisasi, perencanaan tata ruang yang baik (lahan subur untuk pertanian dan lahan tandus untuk industri atau bangunan), dan penerapan sistem pertanian yang ramah lingkungan (pertanian organik atau lestari).

Sumber Daya Air
Selain lahan atau tanah, yang tak kalah pentingnya adalah air. "Everything originated in the water. Everything is sustained by water". Manusia membutuhkan air untuk hidupnya, karena dua pertiga tubuh manusia terdiri dari air. Allah SWT berfirman : "Dan Kami beri minum kamu dengan air tawar ?" (QS. 77 : 27). Dan bahkan tanpa air seluruh gerak kehidupan akan terhenti.

Yang ironis adalah bahwa kekeringan datang silih berganti dengan banjir. Pada suatu saat kita kekurangan air, tapi pada saat yang lain justru kelebihan air. Mestinya manusia bisa mengatur sedemikian hingga sepanjang waktu bisa cukupan air (tidak kurang dan tidak lebih). Hal itu sebenarnya telah ditunjukkan oleh alam dalam bentuk siklus hidrologis dari air yang berlangsung terus menerus, volume air yang dikandungnya tetap, hanya bentuknya yang berubah. Allah SWT berfirman : "Demi langit yang mengandung hujan (raj'i)" (QS. 86 : 11). Kata Raj'i berarti "kembali". Hujan dinamakan raj'i dalam ayat ini, karena hujan itu berasal dari uap air yang naik dari bumi (baik dari air laut, danau, sungai dan lainnya) ke udara, kemudian turun ke bumi sebagai hujan, kemudian kembali ke atas, dan dari atas kembali ke bumi dan begitulah seterusnya. Atau terkenal dengan siklus hidrologik.

Kisah perjalanan air yang urut dan runtut itu telah memberikan kontribusi yang sangat vital pada daur kehidupan dan pembaharuan sumber daya alam. Namun manusia melakukan sesuatu yang menyebabkan terhambatnya siklus hidrologi tersebut. Manusia membuat saluran drainase dengan lapisan semen yang kedap air dan mengecor jalan dengan semen, sehingga air mengalir cepat ke laut dan mengingkari fungsinya sebagai pemberi kehidupan (life giving role). Dan menipislah persediaan air tanah.
Sungai-sungai yang dulu sebagai organisme yang mampu memamah biak benda-benda yang dibuang kedalamnya dan memberikan pasokan air bersih yang memadai untuk kehidupan. Sekarang sungai-sungai tersebut lebih berwujud berupa tempat pembuangan sampah yang terbuka, dijejali dengan limbah industri dan buangan rumah tangga yang tidak mungkin lagi atau tidak mudah dicerna guna menghasilkan air yang sedikit bersih sekalipun.

Kerusakan lingkungan pada ekosistem pantai yakni rusaknya hutan bakau (mangrove) di tepi pantai, seperti di Cilacap, dan rusaknya terumbu karang. Padahal hutan bakau dan terumbu karang sangat berfungsi bagi keseimbangan dan keberlangsungan ekosistem pesisir dan lautan, rantai makanan, melindungi abrasi laut dan keberlanjutan sumber daya lautan.

Sumber Daya Udara
Selain kedua sumber daya tersebut di atas, ciptaan Allah SWT yang tidak kalah penting tetapi sering terlupakan atau disepelekan adalah udara. Padahal tanpa udara takkan pernah ada kehidupan. Tanpa udara bersih takkan diperoleh kehidupan sehat. Setiap hari rata-rata manusia menarik napas 26.000 kali berkisar antara 18 sampai 22 kali setiap menitnya.
Pentingnya udara sering diabaikan terutama karena sampai kini kita masih bisa memperolehnya tanpa harus mengeluarkan biaya. Padahal di Tokyo saat ini mulai dijual udara bersih (oksigen) dalam tabung. Suatu kejutan pertama yang menyadarkan manusia akan bahaya udara kotor terjadi di Inggris pada tahun 1952 yang dikenal dengan "The Great London Smog" yang menyebabkan sekitar 4000 jiwa melayang dan sejumlah besar penduduk menderita penyakit bronkitis, jantung dan berbagai penyakit pernapasan lainnya. Bahkan bangunan, lukisan, patung atau monumenpun hancur, karena asap dan gas mobil.

Polusi udara juga terjadi di Yogyakarta akibat konsumsi bahan bakar yang terus meningkat. Konsumsi tertinggi dari kendaraan bermotor (konsumsi bahan bakar solar dan bensin mencapai 170.000 liter pada tahun 1990-1991) dan kedua bahan bakar rumah tangga (rata-rata 84.000 liter). Hal itu menyebabkan CO2 dan timbal (Pb) melewati ambang batas yang diperkenankan. Ambang batas timbal (Pb) yang diperkenankan hanya 0,03 ug/l, kini rata-rata diatas 0,09 ug/l di beberapa tempat, seperti Kantor Pos Besar, Bunderan, Jl. Jend. Sudirman, dan Gedungkuning. Begitu juga di Jakarta, dari kendaraan umum, 765.000 atau 60 % mengeluarkan gas buang diatas ambang batas baku mutu. Artinya setiap menit selalu keluar kandungan racun dari knalpot mobil itu, sulfur oksida, nitrogen oksida, dan timbal (Pb). Konsentrasi timbal di udara mencapai 1,7-3,5 mirogram per meterkubik dan pada 2005 mencapai 1,8-3,6 mikrogram per meterkubik. Padahal jumlah kendaraan roda empat di Jakarta mencapai 9,1 juta (1.274.000 berstatus kendaraan umum).

Upaya yang bisa di tempuh antara lain : memperluas kawasan hijau (hutan kota), pemakaian bahan bakar akrab lingkungan (BBL), knalpot dipasang filter, dan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.

4. Kerusakan Lingkungan     
Manusia telah diperingatkan Allah SWT dan Rasul-Nya agar jangan melakukan kerusakan di bumi, akan tetapi manusia mengingkarinya. Allah SWT berfirman : "Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah membuat kerusakan di muka bumi", mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." (QS. 2 : 11). Keingkaran mereka disebabkan karena keserakahan mereka dan mereka mengingkari petunjuk Allah SWT dalam mengelola bumi ini. Sehingga terjadilah bencana alam dan kerusakan di bumi karena ulah tangan manusia. Allah SWT berfirman :

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)". Katakanlah : "Adakan perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)." (QS. 30 : 41-42).

Di samping adanya problematika ketiga sumber daya vital di atas, Otto Soemarwoto membagi kerusakan lingkungan yang mengancam kehidupan bumi menjadi dua, yaitu kerusakan yang bersifat regional (seperti hujan asam) dan yang bersifat global (seperti pemanasan global, kepunahan jenis, dan kerusakan lapisan ozon di stratosfer).

Hujan asam disebabkan oleh pencemaran udara yang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil, yaitu gas bumi, minyak bumi dan batu bara. Pembakaran itu menghasilkan gas oksida belerang dan oksida nitrogen. Kedua jenis itu dalam udara mengalami reaksi kimia dan berubah menjadi asam (berturut-turut menjadi asam sulfat dan asam nitrat). Asam yang langsung mengenai bumi disebut deposisi kering dan asam yang terbawa hujan yang turun ke bumi disebut desposisi basah. Keduanya disebut hujan asam. Hujan asam menyebabkan kematian organisme air sungai dan danau serta kerusakan hutan dan bangunan.

Pemanasan global (global warning) adalah peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK) yang terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas (sinar inframerah) yang dipancarkan bumi. Gas itu disebut gas rumah kaca (GRK). Dengan penyerapan itu sinar panas terperangkap sehingga naiklah suhu permukaan bumi.

Seandainya tidak ada GRK dan karena itu tidak ada ERK, suhu permukaan bumi rata-rata hanya -18oC saja, terlalu dingin bagi kehidupan makhluk. Dengan adanya ERK suhu bumi adalah rata-rata 15oC, sehingga ERK sangat berguna bagi kehidupan di bumi. Akan tetapi, akhir-akhir ini semakin naiknya kadar GRK dalam atmosfer, yaitu CO2 dan beberapa gas lain (seperti CO2, CH4, dan N2O) menyebabkan naiknya intensitas ERK, sehingga suhu permukaan bumi akan naik pula. Inilah yang disebut global warning.
Berbagai dampak negatif pemanasan global, yaitu menyebabkan perubahan iklim sedunia (perubahan curah hujan), naiknya frekuensi maupun intensitas badai (seperti di Banglades dan Filipina semakin menderita), dan bertambahnya volume air laut dan melelehnya es abadi di pegunungan dan kutub. Hal itu juga menyebabkan keringnya tanah dan kekeringan yang berdampak negatif terhadap pertanian dan perikanan.
Bertambahnya volume air laut, maka permukaan laut akan naik. Dengan laju kenaikan kadar GRK seperti sekarang diperkirakan pada sekitar 2030 suhu akan naik 1,5-4,5oC. Kenaikan suhu ini menyebabkan naiknya permukaan laut 25-140 cm. Dampak naiknya permukaan laut yakni tergenangnya daerah pantai, tambak, sawah dan kota yang rendah seperti Jakarta, Surabaya, dan Semarang serta beberapa pulau di Indonesia. Kenaikan permukaan laut juga menyebabkan laju erosi pantai. Untuk kenaikan permukaan laut 1 cm, garis pantai akan mundur 1m, sehingga kenaikan permukaan laut 25-140 cm, garis pantai mundur 25-140 m.

Kepunahan jenis berarti hilangnya sumber daya gen yang mengurangi kemampuan kita dalam pembangunan pertanian, perikanan, peternakan, dan kehutanan. Penyebabnya antara lain karena adanya hujan asam dan penyusutan luas hutan, serta penggunaan sistem monokultur atau varietas unggul sehingga varietas lokal hilang, seperti varietas padi lokal yang hampir sirna.

Ozon ialah senyawa kimia yang terdiri atas tiga atom oksigen. Di lapisan atmosfer yang rendah ia mengganggu kesehatan dan di lapisan atas atmosfer ia melindungi makhluk hidup dari sinar ultraviolet yang dipancarkan matahari. Apabila kadar ozon di stratosfer berkurang, kadar sinar ultraviolet yang sampai ke bumi bertambah. Maka resiko untuk mengidap penyakit kanker kulit, katarak dan menurunnya kekebalan tubuh akan meningkat. Penurunan kadar ozon disebabkan karena rusaknya ozon oleh segolongan zat kimia yang disebut clorofuorokarbon yang banyak digunakan dalam industri dan kehidupan kita, seperti gas freon (pendingin AC dan almari es), gas pendorong dalam aerosal (parfum, hairspray, dan zat racun hama) dan lainnya.

Bila kita tetap saja berkeras kepala menjejalkan gas rumah kaca ke atmosfer, sebelum akhir abad mendatang pasti akan terjadi perubahan iklim yang tak terduga, banyak angin ribut dan angin topan, air laut meredam pulau-pulau berdataran rendah, disamping munculnya padang pasir baru karena bumi yang makin panas.

Upaya nyata yang perlu dilakukan untuk menghindari bencana itu antara lain dengan menggunakan energi secara efisien, mengembangkan sumber energi baru dan aman, mencegah terjadinya kebakaran dan penggundulan hutan atau penebangan pohon secara besar-besaran, menanam pepohonan baru, menggalakan penggunaan transportasi umum. Atau kampanye besar-besaran untuk mengurangi penggunaan traktor, diesel, lemari es, kaleng semprot, AC dan lain-lain. Langkah ini mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan. Namun hal itu tetap harus dilakukan, seperti yang dicetuskan oleh Gurmit Singh : "Global warning on global warming demands global action". Peringatan global terhadap pemanasan global menuntut adanya tindakan global.

5. Solusi Pengelolaan Lingkungan
Proses kerusakan lingkungan berjalan secara progresif dan membuat lingkungan tidak nyaman bagi manusia, bahkan jika terus berjalan akan dapat membuatnya tidak sesuai lagi untuk kehidupan kita. Itu semua karena ulah tangan manusia sendiri, sehingga bencananya juga akan menimpa manusia itu sendiri QS. 30 : 41-42.

Untuk mengatasi masalah tersebut, pendekatan yang dapat kita lakukan diantaranya dengan pengembangan Sumber Daya Manusia yang handal, pembangunan lingkungan berkelanjutan, dan kembali kepada petunjuk Allah SWT dan Rasul-Nya dalam pengelolaan lingkungan hidup. Adapun syarat SDM handal antara lain SDM sadar akan lingkungan dan berpandangan holistis, sadar hukum, dan mempunyai komitmen terhadap lingkungan.

Kita diajarkan untuk hidup serasi dengan alam sekitar kita, dengan sesama manusia dan dengan Allah SWT. Allah berfirman : "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmatan lil'alamiin" (QS. 21 : 107). Pandangan hidup ini mencerminkan pandangan yang holistis terhadap kehidupan kita, yaitu bahwa manusia adalah bagian dari lingkungan tempat hidupnya. Dalam pandangan ini sistem sosial manusia bersama dengan sistem biogeofisik membentuk satu kesatuan yang disebut ekosistem sosiobiogeofisik, sehingga manusia merupakan bagian dari ekosistem tempat hidupnya dan bukannya hidup diluarnya. Oleh karenanya, keselamatan dan kesejahteraan manusia tergantung dari keutuhan ekosistem tempat hidupnya. Jika terjadi kerusakan pada ekosistemnya, manusia akan menderita. Karena itu walaupun biogeofisik merupakan sumberdaya bagi manusia, namun pemanfaatannya untuk kebutuhan hidupnya dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada ekosistem. Dengan begitu manusia akan sadar terhadap hukum yang mengatur lingkungan hidup dari Allah SWT dan komitmen terhadap masalah-masalah lingkungan hidup.

Pandangan holistik juga berarti bahwa semua permasalahan kerusakan dan pengelolaan lingkungan hidup harus menjadi tanggung jawab oleh semua pihak (pemerintah, LSM, masyarakat, maupun orang perorang) dan semua wilayah (baik lokal, regional, nasional, maupun internasional). Atau dalam konsep Partai Keadilan, lingkungan hidup harus dikelola secara integral, global dan universal menuju prosperity dan sustainability.

Kesimpulan, bahwa ini adalah alasan yang mungkin mengapa Allah menyebutkan secara eksplisit dalam Al-Qur'an tentang petingnya lingkungan hidup dan cara-cara Islami dalam mengelola dunia ini. Kualitas lingkungan hidup sebagai indikator pembangunan dan ajaran Islam sebagai teknologi untuk mengelola dunia jelas merupakan pesan strategis dari Allah SWT untuk diwujudkan dengan sungguh-sungguh oleh setiap muslim.


Dari berbagai sumber

Sabtu, 14 Mei 2011

AR RUM 41. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).




Pada ayat 41 surah ar-rum, terdapat penegasan Allah bahwa berbagai kerusakan yang terjadi di daratan dan di lautan adalah akibat perbuatan manusia. Hal tersebut hendaknya disadari oleh umat manusia dan karenanya manusia harus segera menghentikan perbuatan-perbuatan yang menyebabkan timbulnya kerusakan di daratan dan di lautan dan menggantinya dengan perbuatan baik dan bermanfaat untuk kelestarian alam.



Kata zhahara pada mulanya berarti terjadinya sesuatu dipermukaan bumi. Sehingga, karena dia dipermukaan, maka menjadi nampak dan terang serta diketahui dengan jelas. Sedangkan kata al-fasad menurut al-ashfahani adalah keluarnya sesuatu dari keseimbangan,baik sedikit maupun banyak. Kata ini digunakan menunjuk apa saja, baik jasmani, jiwa, maupun hal-hal lain.

Ayat di atas menyebut darat dan laut sebagai tempat terjadinya fasad itu. Ini dapat berarti daratan dan lautan menjadi arena kerusakan, yang hasilnya keseimbangan lingkungan menjadi kacau. Inilah yang mengantar sementara ulama kontemporer memahami ayat ini sebagai isyarat tentang kerusakan lingkungan.

Sedangkan pada ayat 42 surah ar-rum pula, menerangkan tentang perintah untuk mempelajari sejarah umat-umat terdahulu. Berbagai bencana yang menimpa umat-umat terdahulu adalah disebabkan perbuatan dan kemusyrikan mereka, mereka tidak mau menghambakan diri kepada Allah, justru kepada selain Allah dan hawa nafsu mereka.( syamsuri, 2004: 116). Selain itu pula, ayat ini mengingatkan mereka pada akhir perjalanan ini bahwa mereka dapat mengalami apa yang dialami oleh orang-orang musyrik sebelum mereka. Mereka pun mengetahui akibat yang diterima oleh banyak orang dari mereka. Mereka juga melihat bekas-bekas para pendahulunya itu, ketika mereka berjalan dimuka bumi, dan melewati bekas-bekas tersebut.(sayyid quthb, 2003: 226) dan dengan melakukan perjalanan dimuka bumi juga dapat membuktikan bahwa kerusakan-kerusakan di muka bumi ini adalah betul-betul akibat perbuatan manusia yang tidak bertanggung jawab serta mengingkari nikmat Allah, dan dengan melihat dan meneliti bukti-bukti sejarah, maka mereka dapat mengambil pelajaran atas peristiwa-peristiwa yang telah lalu, yang pernah menimpa umat manusia.


Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala isinya, daratan, lautan, angkasa raya, flora, fauna, adalah untuk kepentingan umat manusia (QS an-Nahl: 10-16)

Manusia sebagai khalifah Allah, diamanati oleh Allah untuk melakukan usaha-usaha agar alam semesta dan segala isinya tetap lestari, sehingga umat manusia dapat mengambil manfaat, menggali dan mengelolanya untuk kesejahteraan umat manusia dan sekaligus sebagai bekal dalam beribadah dan beramal shaleh.

Ketamakan manusia terhadap alam seperti tersebut,telah berakibat buruk terhadap diri mereka sendiri, seperti longsor, banjir, dll. Diperlukan upaya yang keras dan konsisten dari kita semua sebagai khalifah Allah agar kewajiban untuk memelihara dan melestarikan alam demi kesejahteraan bersama tetap terjaga. Dalam melaksanakan kewajibannya, sebagai khalifah juga umat manusia, kita disuruh untuk mempelajari sejarah umat-umat terdahulu dan mengambil pelajaran darinya.


dari Abi Amr Ibn Jubair Ibn Abdillah, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang berbuat baik dalam islam, maka ia akan memperoleh pahala dari perbuatan itu dan pahala dari orang yang melaksanakan atau meniru prakarsa itu setelahnya tanpa mengurangi pahala orang-orang yang menirunya. Dan barang siapa berprakarsa yang jelek, maka ia akan mendapatkan dosa dari prakarsanya itu tanpa mengurangi dosa orang yang menirunya (HR.Muslim)


Hadits diatas menjelaskan bahwa siapa saja yang memprakarsai suatu perbuatan yang baik, seperti menciptakan suatu teori, metode, atau cara yang baik kemudian ditiru dan dilaksanakan oleh orang lain maka ia akan memperoleh pahala hasil prakarsa dan penemuannya itu serta pahala yang terus mengalir dari pahala-pahala orang yang menirunya dan melaksanakannya tanpa mengurangi pahala-pahala orang yang mengikutinya itu. Contohnya orang yang berusaha mengangkat kehidupan orang miskin dengan cara memberi pinjaman modal usaha kecil-kecilan. Bila usahanya sudah berjalan dan pinjamannya dapat dikembalikan dengan cara diangsur tanpa bunga, apabila perbuatan ini diikuti oleh orang lain, maka si pemrakarsa tadi akan mendapat dua pahala.

Begitu juga sebaliknya, orang yang berbuat kejahatan, ia akan mendapat dua dosa dari perbuatan dirinya dan dari dosa orang yang menirunya. Contohnya orang yang mencari lahan pertanian dengan cara membakar hutan sehingga hutan menjadi gundul dan rusak, lalu perbuatannya itu ditiru orang lain, maka ia akan mendapat dua dosa dari perbuatannya sendiri dan dosa dari orang-orang yang mengikuti jejaknya






Jumat, 22 April 2011

Penambangan Batu Marmer Mengakibatkan Kerusakan Lingkungan di Kawasan Bukit Menoreh Magelang, Jawa Tengah

Penambangan batu marmer yang dilakukan oleh salah satu pengusaha yang dekat dengan lingkungan “Cendana” di bukit menoreh magelang ini sangat membahayakan lingkungan sekitarnya seperti rawan longsor karena dibawahnya terdapat pemukiman penduduk, jg akses jalan yang tidak diperhatikan oleh san pengusaha, karena akses jalan sangan tidak memadai, sempit dan rusak.



Kami meminta berbagai pihak yang berwenang untuk bertindak tegas atas apa yang terjadi di bukit menoreh ini karena tidak mungkin beberapa tahun kemudian bukit ini akan menjadi seperti gundukan tanah saja tanpa ada pepohonan dan tumbuh-tumbuhan lagi serta tidak adanya daerah resapan air hujan yang berakibat banjir bagi daerah yang ada dibawahnya

Program Pengolahan / Daur Ulang Sampah Kantong Plastik

Memasuki melenium ketiga pada abad kedua puluh satu yang diwarnai oleh suasana globalisasi masyarakat Indonesia menghadapi minimal empat (4) kenyataan, yakni :
A. Keterbukaan Informasi
B. Liberalisasi Perdagangan
C. Perubahan Kebijakan Politik
D. Terciptanya  lapangan pekerjaan
Keterbukaan Informasi melalui kemudahan komunikasi dan transportasi akibat pesatnya perkembangan teknologi, yang dapat mempengaruhi pola pikir,  sikap dan perilaku masyarakatIndonesia. Liberalisasi perdagangan yang ditandai dengan pesatnya transaksi ekonomi antar Negara, yang menuntut peningkatan daya saing produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakatIndonesiaagar mampu bersaing dalam pasar global. Perubahan kebijakan politik luar negeri dan dalam negeri yang sangat berdampak terhadap arah strategi dan pendekatan pembangunan. Terciptanya lapangan pekerjaan merupakan dasar utama dalam upaya pemerintah untuk menuntaskan kemiskinan  dan sekaligus mengurangi pengangguran, oleh sebab itu kami beserta berbagai gabungan elemen ormas melalui GERAKAN MORAL BANGSA INDONESIA     ( GMBI ) yang bernaung dibawah YAYASAN AL-HIDAYAH, membuat komiten bersama bagaimana untuk memanfaatkan sampah  sebagai kendala  nasional yang setiap hari menumpuk di berbagai tempat terutama sampah plastik yang tidak akan bisa  busuk dalam kurun waktu tahunan .
DAFTAR SAMPAH YANG MENDAPAT SOROTAN DUNIA
1.  SAMPAH YANG BERASAL DARI STEROFORM
Sampah ini tidak dapat busuk dalam waktu 10 tahun atau 20 tahun bahkkan tidak dapat dibusukan oleh tanah kecuali ada kelompok yang perduli untuk melakukan daur ulang
2.  SAMPAH YANG BERASAL DARI BAHAN BAKU PLASTIK
Sampah katagori ini jumlah nya cukup besar dan berangsur angsur tambah setiap harinya, apabila pemerintah dan kelompok peduli lingkungan beserta ormas tidak memperhatikan lingkungan maka akan terjadikotasampah plastik. Karena katagori tersebut merupakan sampah yang tidak dapat busuk dalam waktu tahunan tapi ratusan tahun.
JENIS SAMPAH PLASTIK DARI ASALNYA
Ada dua jenis sampah plastic yang sering kita hadapi setiap hari :

1.SAMPAH INDUSTRI
Sampah yang di hasilkan dari sisa industri yang tidak terpakai lagi
atau sering disebut sebagai limbah pabrik.
Limbah Pabrik ada 2 macam:
A.   Yang Sifatnya Padat
  • Plastik
  • Sisa penggergajian
 B.   Yang sifatnya cair
  • Hasil pencucian dari pabrik yang dilarutkan lewat air
  • Sisa minyak.dll
2. SAMPAH  RUMAH TANGGA
  • Sampah industri merupakan  factor penting yang sangat perlu untuk ditanggulangi.
  • Sampah rumah tangga, ini cenderung  tidak bisa terakomodir untuk kita pilah-pilah dan  jumlahnya cukub besar contoh : sampah kantong plastik, yang kelihatanya sedikit tapi jumlah nya cukup banyak, bahkan dari data hasil survey  di masing masing TPA per kabupaten dan wilayah kotamadya menduduki peringkat pertama yang paling banyak
DAMPAK LINGKUNGAN KARENA SEMAKIN BANYAKNYA SAMPAH KANTONG PLASTIK  YANG TIDAK TERAKOMODIR:
  1. Kerusakan terhadap linkungan sektor pertanian,yang akan berdampak terhadap memburuknya pendapatan petani .
  2. Sungai dan saluran air yang tersumbat  yang akan mengakibatkan banjir yang sangat besar.
  3. Kesuburan tanah akan rusak  yang disebab kan sampah kantong plastik yang tertimbun tanah ,yang tidak bisa di serap oleh tanah
DATA YANG DI DAPAT DARI SURVEY  PADA KABUPATEN KENDAL DI DUA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR .
  1. TPA (TEMPAT PEMBUAGAN AKHIR) DARUPONO KAB KENDAL
  2. TPA (TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR) MAGANGAN KAB KENDAL
Di dapat kantong  plastik menempati urutan pertama palng banyak dari sampah yang membahayakan tingkat kesuburan tanah. Perhari mencapai kurang lebih 10 ton / 10.000kg.
Jumlah penduduk kab kendal yang produktif  kurang lebih 938.679 orang.
1kg plastik = 4800 lembar39
4800 X 10.000 = 48.000.000 lembar kantong plastik
JADI 48.000.000 LB : 938.679 ORANG =  51 LEMBAR
JADI SATU ORANG PENDUDUK KABUPATEN KENDAL YANG PRODUKTIF MEMBUANG SAMPAH PER ORANG 51 LEMBAR. PERHARI
Setelah melihat  data  dan fakta tersebut Kami  GMBI mencoba memberanikan diri untuk melakukan satu kegitan peduli lingkungan untuk berusaha mengurangi debit sampah kantong plastik khususnya, yang menurut hemat kita pertambahannya cukup pesat.
MEKANISME  DAN METODE PENGOLAHAN LIMBAH SAMPAH KANTONG PLASTIK.
Sampah plastik adalah bahan buangan yang terbuat dari plastik yang sudah tidak terpakai dan tidak bermanfaat lagi bagi kehidupan manusia.Sampah plastik dapat menjadi berguna kembali setelah sampah plastik tersebut didaur ulang.proses dasar daur ulang untuk mengolah sampah plastik menjadi pellet atau bijih plastik yang merupakan bahan dasar pembentuk plastik menurut produk yang diinginkan.
Dalam proses ini,  jenis bahan baku yang digunakan menentukan jenis biji plastik yang dihasilkan.   Bahan baku daur ulang dengan kualitas satu merupakan plastik yang belum pernah didaur ulang sebelumnya atau hanya pernah sekali saja didaur ulang.
  • Ø Jenis Bahan Baku
Berdasarkan warna dan struktur kimia plastik:
  1. LPDE neutral (kantong dan lembaran plastik berwarna putih maupun transparan).ini ada 2 jenis:
          1.Plastik PE yang kecenderungan warna agak putih buram.
          2.Plastik PP yang kecenderungan warna putih bening.

     2. LPDE black (kantong dan lembaran plastik berwarna hitam maupun sedikit campuran warna yang lain) ini lasim di sebut sebagai plastik kresek.
TAHAPAN DAN PROSES DAUR ULANG
Tahapan proses daur ulang digolongkan menjadi 5  bagian besar, yaitu:
  • Bagian proses sortir bahan baku yang   menggunakan tenaga manusia.
  • Bagian proses pemotongan atau pencacahan,proses ini merupakan proses untuk mempermudah proses pencucian untuk menghilangkan kotoran yang tidak dibutuhkan.
  • Bagian pencucian plastik
  • Bagian pengeringan ada 2 macam :
    • Pengeringan dengan menggunakan sinar matahari
    • Pengeringan dengan menggunakan mesin pengering
  • Bagian proses penggepakan,bagiaan ini merupakan proses akhir dari daur ulang.
TAHAPAN I
v Sortir
merupakan proses pemisahan yang pertama kali dilakukan. Pada proses ini dilakukan  pekerjaan untuk memisahkan bahan baku yang datang dan membuang material/ benda asing yang tidak diharapakan masuk ke dalam proses
v Pemotongan
Proses ini dilakukan untuk mengurangi ukuran material dan mempermudah  proses selanjutnya, dengan cara memotong atau merajang plastik dalam bentuk asalnya (kantong atau lembaran plastik)
v Pencucian
Tujuan : agar bahan plastic yang  akan di masukkan kemesin, tidak mengganggu proses  penggilingan. menjadi biji plastik atau kantong plastik kembali
Pencucian  dilakukan dgn 2 tahap, yaitu:
  • Prewashing
Untuk memisahkan material-material asing terutama agar tidak ikut dalam proses selanjutnya  Menggunakan media cair sebagai sarana untuk  mencuci material dan membawa material asing keluar dari proses
  • PencucianTahap II  
Pencucian tahap kedua menggunakan mesin friction water.    Materi dicuci kembali oleh ulir menanjak yang berputar pada putaran       tinggi sehinggga hasil dari friksi dapat melepaskan material asing yang masih terdapat pada bahan. yang masih menggunakan media air untuk      membawa material asing keluar dari proses.

 TAHAPAN  PENGERINGAN  ADA 2 :
    Pengeringan Tahap I
Dengan bantuan sinar matahari dijemur di atas jaring laba-laba



  Pengeringan Tahap II
Pengeringan tahap ini menggunakan mesin pengering  dengan media pemanas kompor gas hingga suhu mencapai kepanasan 150 c.

TUJUAN
Tujuan program pengolahan limbah sampah plastik yang di daur ulang sampai menjadi kantong plastik :
Tujuan Jangka Pendek
  1. Membersihkan limbah sampah yang selama ini banyak menimbulkan permasalahan di masyarakat karena pencemaranya.
  2. Memanfaatkan sesuatu yang seharusnya menjadi sumber penyakit.
  3. Menciptakan lapangan pekerjaan.
  4. Mengurangi pencemaran lingkungan .
  5. Mengurangi pengangguran.
Tujuan Jangka Panjang
  1. Melatih masyarakat  agar lebih hati-hati dalam membuang sampah di sembarang tempat, karena masyarakat akan lebih memahami manfaat limbah sampah yang dianggap tidak ada manfaaatnya.
  2. Bisa dimungkinkan 10 tahun yang akan datang, lahan yang selama ini banyak ditumpahi kotoran2 plastik /limbah sampah plastik  bisa  ditanami kembali dan akan menjadi lahan yang subur dan produktif.
  3. Merubah perilaku masyarakat menjadi sadar lingkungan, disiplin, peduli terhadap kesehatan dan alam.
SUMBER PENDANAAN:
Sumber pendanaan dalam pengolahan limbah  sampah plastik sampai menjadi biji atau kantong plastik berasal dari :
  • Modal Patungan  .
  • Pinjaman dari pihak ke tiga .
  • Mengharapkan subsidi bantuan dari pihak pemerintah.
PENGELOLA DAN KEPENGURUSAN :
System pengelolaan dan kepengurusan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh orang orang yang  benar benar ahli dalam pengolahan limbah sampah plastic dan yang benar benar peduli terhadap  lingkungan dan secara garis besar di bawah naungan “ GMBI yang berpusat di Kab.Semarang. adapun kepengurusanya (Terlampir)
KESIMPULAN
Beberapa penjelasan  tersebut diatas kami selaku kelompok peduli lingkungan belum bisa mengakomodir secara menyeluruh, merupakan misi yang paling utama untuk  bisa melaksanakan proses daur ulang plastic sampai menjadi biji plastik,  karena masih terbentur dengan masalah pendanaan, dan kami sangat berharap  apabila ada pihak ketiga untuk membantu dukungan masalah pendanaan sehingga misi kami akan bisa terselesaikan sesuai dengan perencanaan.
Jika ada yang ingin  atau berminat bekerja sama dengan kami, silahkan mengontak kami di:

1+62 024  70187831 , 081228000986 ( Contact Person: Endro Laksono, SE )
2. 085292191966  ( Contact Person : Agung Hendra T, S.sos )
3. E-Mail : gmbi_lsm@yahoo.com